November 29, 2011

"Rahasia Presentasi Steve Jobs" by Carmine Gallo


Buku Rahasia Presentasi Steve Jobs karangan Carmine Gallo adalah buku menarik yang wajib dimiliki bagi orang-orang yang kesulitan dalam menyampaikan informasi ke khalayak banyak. Banyak sekali teknik-teknik penting mudah yang diadaptasi dari kebiasaan sang legendaris, Steve Jobs,  untuk dilakukan dan menambah wawasan kita. Bahasannya pun tidak terlalu berat untuk dicerna, karena selalu diberikan contoh pada setiap pembahasannya. Untuk itu, saya akan mencoba memberikan garis besar ringkasan tentang isi dari buku ini.
Pernyataan utama yang diberikan diawal pembahasan adalah Bagaimana Tampil Luar Biasa Hebat di Depan Setiap Audiens. Steve Jobs adalah komunikator yang paling memukau di panggung dunia dan hampir tiada lawan tandingannya. Banyak sekali orang yang mengantri hanya untuk dapat melihat aksi panggungnya yang sangat memikat walau hanya beberapa jam atau menit saja. Tentu saja ada rahasia dan teknik jitu yang menjadi andalannya pada saat mengemas pesan; menyampaikan gagasan; menciptakan kegairahan terhadap suatu produk atau fitur; menciptakan pengalaman yang tak terlupakan; serta menciptakan pelanggan yang loyal. Buku ini meyusun penjabaran dari teknik-teknik tersebut dengan pola drama tiga babak. Babak pertama tentang Menciptakan Cerita, berisi tujuh adegan yang akan memberikan Anda keyakinan dan kemampuan untuk merebut hati audiens Anda. Babak kedua tentang Menciptakan Pengalaman, berisi enam adegan yang akan mengubah presentasi Anda menjadi pengalaman berharga yang menarik secara visual. Dan babak terakhir tentang Memoles dan Melatih Diri,berisi lima adegan terakhir yang akan membahas bahasa tubuh, ucapan verbal, dan membuat presentasi “yang sudah disusun kata-katanya” terdengar alami bagaikan “ngobrol” biasa.
Menciptakan alur cerita (plot)adalah langkah pertama dalam menjual gagasan Anda dengan penuh kekuatan, persuasi, dan karisma.  Dalam menciptakan alur cerita ini dibutuhkan tujuh adegan penting penyusunnya. Adegan pertama – Merencanakan dalam Bentuk Analog. Pada awal pembuatan suatu cerita mulailah dengan memasukkan elemen-elemen seperti headline, pernyataan penuh gairah, tiga pesan kunci, metafora dan analogi, demonstrasi, partner, kesaksian dari pelanggan, klip video, serta prop ke dalam analog dari cerita tersebut. Adegan kedua – Menjawab Satu Pertanyaan yang Paling Penting. Pertanyaan itu adalah “Mengapa pendengar saya harus peduli pada gagasan / informasi / produk / jasa ini?”. Adegan ketiga – Mengembangkan Sebuah Misi Tujuan. Dalam satu kalimat, katakan kepada prospek Anda mengapa Anda secara tulus sangat bersemangat untuk bekerja bersama mereka dengan penuh gairah. Adegan keempat – Menciptakan Headline Mirip Twitter. Ciptakan headline yang paling ringkas, spesifik, dan menawarkan manfaat personal yang berisi pernyataan visi satu kalimat untuk perusahaan, produk, atau jasa Anda. Adegan kelima – Menggambar Peta Perjalanan. Buatlah daftar tiga poin penting dan berikan peringkat retoris untuk memperkuat narasinya. Adegan keenam – Memperkenalkan Tokoh Antagonis. Perkenalkan tokoh antagonis atau lawan dari perusahaan, produk, atau jasa Anda sejak awal dan selalu mengungkapkan solusinya setelahnya. Adegan penutup – Menyambut Datngnya Sang Pahlawan. Setelah menjelaskan tokoh antagonisnya tadi, jelaskan dengan bahasa yang jelas bagaimana perusahaan, produk, atau jasa Anda menawarkan solusi atau pahlawan untuk melawan tokoh antagonis tersebut.
Setelah cerita selesai dibuat, langkah selanjutnya yang harus kita lalui adalah menciptakan pengalaman. Pastikan bahwa presentasi yang Anda tampilkan akan membantu Anda untuk menciptakan koneksi emosional yang kuat antara Anda dan audiens dengan memperhatikan delapan adegan penting berikut ini. Adegan pertama – Salurkan Zen dalam Diri Mereka. Hindari poin-poin bullet pada presentasi Anda dan berfokuslah pada satu tema per slide yang dilengkapi dengan foto atau gambar. Adegan kedua – Dandani Angka-angkanya. Gunakan data yang mendukung tema kunci presentasi kita dan mempertimbangkan dengan cermat angka-angka tersebut. Adegan ketiga – Gunakan Kata-kata “Luar Biasa”. Sering mengedit kata-kata yang akan dipakai untuk menghilangkan bahasa yang berlebihan, kata-kata canggih, dan istilah-istilah teknis. Adegan keempat – Berbagi Panggung. Pastikan bahwa ada pelanggan yang dapat Anda minta untuk menguji produk yang akan Anda tawarkan sebelum produk tersebut dirilis. Adegan kelima – Hiasi PanggungPresentasi  Anda dengan Properti. Buatlah sebuah demo produk  yang pendek, manis, dan substansial selama tahap perencanaan presentasi Anda. Adegan keenam – Ungkapkan Momen yang Mengejutkan. Rencanakan sebuah momen yang mengejutkan dan tak terlupakan di tengah-tengah presentasi Anda.
Tibalah kita ke babak terakhir dari pertunjukkan ini. Babak ketiga berisi tema “Memoles dan Melatih Diri”. Di dalamnya terdapat lima adegan penting yang perlu diperhatikan sebagai pelengkap langakh-langkah yang telah kita lakukan pada babak- babak dan adegan-adegan sebelumnya. Adegan pertama – Kuasai Panggung. Variasikan penyampaian vocal Anda dengan menambahkan infleksi ke dalam suara Anda, menaikkan dan menurunkan volume suara Anda, serta mempercepat dan memperlambatnya, dan jangan lupakan pula merancang jeda yang baik. Adegan kedua – Buatlah ‘Seolah’ Tanpa Upaya. Perbanyaklah latihan dan jangan pernah menerima apa adanya dengan pasrah. Adegan ketiga – Pakailah Pakaian yang Sesuai. Kenakan pakaian yang sesuai dengan budaya. Adegan keempat – Buang Naskahnya. Jangan pernah membaca dari catatan kecuali dalam situasi khusus seperti demonstrasi. Dan adegan terakhir yang perlu kita perhatikan dan yang paling penting – Nikmatilah. Dengan menikmati apa yang kita lakukan dalam menyampaikan presentasi, akan memancarkan kegembiraan untuk Anda dan audiens dengan sendirinya.
Ada satu hal penting lagi yang harus kita cermati dan lakukan. Jangan cepat puas, teruslah belajar.


Reference:
 Buku Rahasia Presentasi Steve Jobs karangan Carmine Gallo, New York 2009

November 01, 2011

BAGAIMANA KITA BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG LAIN


     Semua orang pasti pernah ataupun sering melakukan komunikasi dengan orang lain, baik dengan orang yang dikenal maupun tidak. Tanpa komunikasi, tentu informasi yang ada tidak dapat disampaikan. Jika komunikasi tidak berjalan lancar, pasti akan banyak timbul kesalahpahaman antara yang satu dengan yang lainnya. Tentu saja bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang lain bisa mempengaruhi pola berpikir orang yang menerima informasi dari hubungan komunikasi tersebut. Kali ini saya akan membahas tentang Bagaimana Kita Berkomunikasi dengan Orang Lain.
     Sebenarnya tidaklah sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain asalkan kita berani untuk mencoba. Bahkan dengan orang yang tidak pernah kita kenali sama sekalipun, kita tetap bisa berkomunikasi dengan baik jika kita mempunyai keberanian untuk memulainya terlebih dahulu. Misalkan saja jika suatu saat nanti kita tersesat  pada saat bepergian sendiri dan tidak membawa alat komunikasi untuk bertanya dengan orang yang kenal, jalan satu-satunya adalah berkomunikasi dengan orang sekitar di tempat tersebut yang notabene tidak kita kenal sema sekali. Asalkan kita berani untuk bertanya pada orang tersebut dengan cara yang sopan pasti orang tersebut juga akan balas menjawab dengan sopan pula baik dia mengetahui atau tidak mengetahui arah jalan yang ingin kita tuju.
     Dari contoh sebelumnya tidak hanya keberanian saja yang kita butuhkan untuk memulai komunikasi dengan orang lain, tetapi kita juga harus memulainya dengan baik atau sopan. Tentu kita semua sudah mempunyai tolok ukur sendiri bagaimana cara berbicara atau berkomunikasi yang sopan. Misalnya saja dalam kasus yang sama, kita memulai komunikasi ini dengan mengucapkan salam terlebih dahulu, dengan nada yang halus dan tidak tinggi, dengan volume suara yang normal (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar pula, menyesuaikan dengan situasi juga), mungkin bisa dengan senyuman kecil juga, dan jangan lupa apabila setelah selesai bertanya dan mendapat jawaban ucapkan terima kasih dan salam kembali sebagai tanda kita menghormati orang tersebut meskipun kita tahu bahwa orang ini lebih muda dari kita.
     Ada pula hal lain yang perlu kita perhatikan ketika berkomunikasi dengan orang lain, yaitu body language. Yang dimaksud dengan body language dalam hal ini adalah bagaimana gerak, posisi tubuh, serta ekspresi wajah kita pada saat berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Apabila ada yang salah atau aneh pada salah satu ketentuan tadi, maka bisa berarti lain. Misalkan saja jika kita membicarakan sesuatu yang ambigu dengan orang lain tetapi dengan gerak , posisi tubuh, atau ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan yang harusnya disampaikan ini bisa berakibat fatal. Informasi yang akan kita sampaikan tadi akan ditangkap dengan cara pandang yang berbeda oleh lawan bicara kita dan akan mengakibatkan timbulnya persepsi yang berbeda. Hal ini biasa kita alami jika melakukan komunikasi dengan menggunakan perantara alat komunikasi seperti handphone dengan menggunkan fitur SMS. Dengan hanya mengirimkan  pesan teks saja tentu kita tidak bisa tau bagaimana body language orang yang berkomunikasi dengan kita dan tentunya sering menimbulkan beda persepsi. Dalam penelitiannya, Albert Meharabien mengatakan bahwa body language merupakan salah satu factor yang paling berpengaruh dalam efektifitas komunikasi dengan presentasi sebesar 55% dibandingkan 2 faktor lainnya.
     Hal lain lagi yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah “menjadi pendengar yang baik”. Mungkin hal ini lebih ke saling menghargai satu sama lain. Karena untuk bisa didengarkan pendapatnya oleh orang lain tentu saja kita juga harus bisa mendengarkan pendapat orang lain pula.
     Mungkin hanya ini saja yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan dapat memberikan masukan yang berguna bagi para pembaca. Terima kasih. ^.^ v

Reference: